top of page

Cara pintar Spotify menggunakan data perilaku user mereka

Gunakan data kamu untuk membuat konten yang unik

Kalo kamu sadar, sekarang ini, sebagian besar perusahaan udah beralih buat manfaatin content marketing. Yang lucunya lagi adalah, hal ini juga bahkan dilakukan sama perusahaan yang nggak berorientasi di bidang pemasaran, ckckck. Yaa sebenernya nggak bisa disalahin juga sih kalo hampir semua orang bisa manfaatin channel marketing jenis ini, lha wong content marketing nggak perlu banyak keahlian di bidang teknologi atau pemasaran kok.


Tapi akibat dari makin menjamurnya si content marketing ini yaaa sekarang content marketing jadi channel yang semakin bikin orang jenuh. Nah supaya kamu bisa stand out, kamu perlu banget bikin konten original yang emang bisa ngebedain kamu dari kompetitor kamu. Dan cara yang bagus buat ngelakuin itu adalah dengan ngegunain aset yang cuma kamu yang punya, yaitu data.


Data-based content atau yang emang biasa disebut konten yang dibuat berbasis data bisa bekerja dengan sangat baik, unik dan pastinya ngasih nilai tambah yang real buat audiens kamu


Salah satu contoh yang bisa kamu liat secara real adalah Spotify's Thanks 2016 campaign yang ngejelasin kita gimana caranya manfaatin data buat konten. Spotify punya akses ke semua data statistik tentang apa yang didengerin sama user mereka. Nggak cuma itu aja, tapi Spotify juga ngumpulin poster yang nunjukin wawasan berisi fakta tentang audio streaming yang aneh, lucu, dan ada juga yang menyedihkan. Sebagai salah satu contohnya nih, gimana bisa kita bisa mengabaikan fakta kalo 3.749 orang ngelakuin streaming 'It's The End Of The World As We Know It' pada saat Brexit? Jika kamu suka artikel seperti ini, yuk sign up untuk baca GRATIS lebih banyak artikel seperti ini sebelum bulan November. klik button dibawah ya




 

Sumber:

https://wevetoblog.wordpress.com/2017/10/20/case-study-spotify-thanks-2016-its-been-weird/

 

Contoh:





bottom of page